KARYA TULIS PROGRAM PEMAGANGAN TELLER BAKTI TAHAP I




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dasari dengan permasalahan akan sulitnya mencari lapangan pekerjaan pada masa sekarang ini, maka PT. Bank Central Asia Tbk memberikan kesempatan kepada lulusan SMU atau sederajat D1, D3 dan S1, yang berprestasi guna mencari pengalaman kerja. Semua perusahaan pada sekarang ini berharap dapat merekrut karyawan yang berpengalaman. Oleh karena itu dengan adanya program permagangan Bakti BCA ini sangat membantu para lulusan SMU atau sederajat untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Penulis mengetahui Program Permagangan Bakti BCA ini dari situs resmi PT. Bank Central Asia,Tbk yaitu pada http://karir.bca.co.id sekiranya sekitar tahun 2015, penulispun sangat tertarik untuk mengikuti Program Permagangan Bakti BCA, yang diadakan oleh PT. Bank Central Asia ini namun tidak di tindak lanjuti karena saat itu penulis masih berfokus untuk mengikuti Test Program Pendidikan di UNIVERSITAS PADJAJARAN.
Namun takdir berkehendak lain. Setelah mengikuti seleksi SNMPTN penulis tidak lolos. Dari situ penulis sudah tidak ingin ikut seleksi SBMPTN. Hingga akhirnya memutuskan untuk berkuliah di salah satu universitas swasta ,setelah satu tahun fokus kuliah penulis pun berfikir jika penulis sudah bisa bekerja kenapa tidak ? , Apa saja asal halal, karena saat itu penulis sangat ingin membantu keluarga denga cara membiayai biaya kuliah sendiri.
Pada tahun 2016 penulispun mulai membuat Cv untuk dapat apply lamaran pekerjaan pada perusahaan – perusahaan yang bisa menerima lulusan Smk salah satunya pada PT. Bank Central Asia,Tbk , didasari dengan rasa keingintahuan penulis tentang dunia perbankan terutama BCA.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pada penulisan ini adalah menjelaskan pengalaman penulis selama menjadi peserta Permagangan Bakti BCA. Adapun tujuan penulis mengikuti program ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja siap pakai khususnya dalam bidang perbankan. Selain itu juga penulisan karya tulis ini juga merupakan salah satu persyaratan untuk kelulusan dari Program Permagangan Bakti BCA.
1.3  Metode Penulisan
Dalam karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode penulisan, oleh karena itu di sini penulis mengambil informasi dari berbagai sumber, yaitu :
1)      Observasi, adalah pengamatan yang penulis lakukan selama menjalani masa training di Regional Learning Center kanwil I Bandung, yang bertujuan untuk mendapatkan
2)      informasi dasar tentang teller yang diberikan secara detail, menganalisa dan menyimpulkan dari setiap pembahasan materi untuk dituangkan dalam bentuk penulisan ini.
3)      Praktek lapangan, penelitian yang dimaksud adalah proses praktek selama masaOn The Job Training, dan dilanjutkan pada masa magang di PT Bank Central Asia, Tbk pada Kantor Cabang yang di tunjuk.
4)      Penelitian kepustakaan, yaitu mengambil informasi dari berbagai sumber buku untuk dijadikan sumber acuan lain dari observasi.
5)      Konsultasi, adalah berdiskusi dengan rekan-rekan kerja, atau pihak-pihak yang dapat membantu penulis.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulis akan memberikan gambaran secara umum isi dari tiap bab dalam penulisan ilmiah ini.
Bab I : Pendahuluan
Di dalam bab ini penulis menguraikan pokok persoalan tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan, serta manfaat program permagangan Bakti BCA.
Bab II : Landasan Teori
Di dalam bab ini penulis menjelaskan dan menguraikan tentang sejarah PT Bank Central Asia dan Visi serta Misi BCA, Tata nilai dan keunggulan BCA, serta program permagangan bakti BCA.
Bab III : Pembahasan
Di dalam bab ini penulis menjelaskan dan menceritakan pengalaman penulis selama pra magang, masa training, On The Job training dan dilanjutkan dengan pengalaman selama magang.
Bab IV : Penutup
Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penulisan karya tulis ini.




1.5 Manfaat Program Permagangan Bakti BCA
Ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari Program Permagangan Bakti BCA, antara lain:
1. Bagi Peserta
a.       Sangat bermanfaat dalam mendidik dan melatih lulusan baru (fresh Graduated)untuk siap terjun ke dunia kerja.
b.      Mengenal dunia kerja yang sesungguhnya, memiliki pengalaman kerja, dan keterampilan dalam bidang perbankan.
c.       Menambah penghasilan yang bisa digunakan untuk melanjutkan studi.
d.      Bisa menjadi referensi untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
e.       Menambah banyak teman dan menambah pengalaman kerja.
2. Bagi Perusahaan
Mendapat tenaga kerja muda potensial yang dapat dilatih dengan cepat untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, khususnya di bidang pelayanan terhadap nasabah.
3. Bagi Pemerintah
a.       Mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi di negara ini.
b.      Mengurangi Kesenjangan antara Lulusan SMA dengan Perguruan tinggi dengan Peningkatan SDM
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah dan Perkembangan Bank BCA
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10 % lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial
2.2  VISI DAN MISI BANK BCA
Visi BCA
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
(To be the bank of choice and a major pillar of the Indonesian economy).
Misi BCA
1. Membangun Institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan. (To build centers of excellence in payment settlements and financial solutions for businesses and individuals).
2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.(To understand diverse customer needs and provide the right financial services to optimize customer satisfaction).
3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA. (To enhance our corporate franchise and stakeholders value).

2.3 Tata Nilai BCA
1. Fokus pada nasabah (Customer Focus)
2. Integritas (Integrity)
3. Kerja sama Tim (Teamwork)
4. Berusaha Mencapai yang Terbaik (Continuous Pursuit of
    Excellence)
2.4. Keunggulan Bank BCA
Sebagai bank transaksional, BCA menawarkan rangkaian jasa yang luas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik para nasabah kami. BCA telah bekerja keras untuk memperkuat sisi kredit dengan mempersiapkan berbagai paket yang menarik bagi nasabah yang potensial. BCA memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi kunci keberhasilan kami dalam menyediakan jasa-jasa yang berguna, efisien dan mudah. Keunggulan-keunggulan ini adalah:
1.       Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti kebijakan dan regulasi perbankan nasional dan internasional.
2.       Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada pelayanan bagi nasabah.
3.       Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang aktual.
4.       Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara tepat.
5.       Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan tingkat pengamanan perbankan yang paling tinggi dan jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia.
6.       Pilihan saluran penghantaran (delivery channel) yang luas untuk mencapai tingkat kenyamanan pelanggan yang maksimum, dan
7.       Per 31 Maret 2010 telah memiliki sekitar 6.710 ATM tunai maupun non-tunai serta ATM Setoran Tunai nan tersebar di seluruh Indonesia. Dengan ATM, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi dengan lebih aman. Misalnya saja melakukan pembayaran rekening listrik, telepon, tagihan kartu kredit, KPR, ataupun transfer uang ke sesama Bank BCA atau ke bank selain BCA.
8.       Selain menggunakan teknologi buat ATM, BCA juga memberikan layanan spesifik Debit BCA yaitu pembayaran belanja menggunakan ATM BCA. Dengan fasilitas ini nasabah dapat berbelanja tanpa membawa uang. Cukup dengan membawa kartu ATM saja. Selain itu, buat mempermudah transaksi, BCA menyediakan layanan SMS banking yaitu layanan transaksi bank melalui hanphone. Transaksi dapat dilakukan hanya melalui SMS saja.
9.       Pemanfaatan teknologi nan lain ialah dengan tersedianya layanan internet banking untuk nasabah. Layanan ini memberikan banyak transaksi nan dapat dihandle melalui internet. Nasabah cukup memasukkan PIN nan sudah didaftarkan di ATM dan menggunakan key BCA buat proses transaksi.
2.5. Program Permagangan Bakti BCA
Program Bakti BCA dibuka dengan maksud membuka kesempatan bagi lulusan SMA / sederajat atau D2 / D3 dan S1 untuk mengikuti permagangan dengan meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dilaksanakan selama 12 bulan penuh sebagai wujud fungsi sosial BCA.
Tujuan program ini diadakan untuk membantu pemerintah meningkatkan kualitas SDM melalui permagangan, menyeimbangi kesenjangan antara lulusan pendidikan dan dunia kerja, peluang menciptakan kesempatan kerja serta memberi bantuan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.
Selama permagangan peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melalui In The class Training dan On The Job Training, tetapi peserta berstatus tanpa ikatan menjadi karyawan. Peserta yang lulus dalam seleksi dalam penerimaan, lulus In The Class Training tahap Dasar 1, menjalani On The Job Training dan kembali mengikuti In The Class Training Dasar 2. Kemudian mendapat penempatan di cabang BCA masing-masing selama 12 bulan dan bila selama penempatan mendapatkan predikat "BAIK", peserta berhak mendapatkan sertifikat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pra Magang
Lamaran kerja yang pertama kali penulis tujukan kepada PT. Bank Central Asia,Tbk adalah di tahun 2016 dengan CV terbaru dan inovasi pada isi dan tampilan CV agar lebih menarik . Alhamdulillah penulis sangat senang dihubungi Pihak BCA utnuk Interview Pertama tanggal 18 Maret tak selang seminggu  Kemudian pada tanggal 25 Maret 2016 penulis dihubungi via telepon oleh bagian SDM Bank BCA Subang dan dijadwalkan untuk test di BCA Regional Learning Center Kanwil 1 di jl. Terusan jakarta no. 57, Antapani , Cicaheum Bandung, Pada hari Selasa 29 Maret 2016. Penulis sangat bersyukur sekali karena akhirnya penulis dapat diberikan kesempatan untuk test di perusahaan yang penulis idamkan, dua hari waktu penulis untuk belajar sebelum tanggal test tiba dua hari tersebut sangat penulis maksimalkan dan tidak akan mensia-siakan kesempatan yang penulis dapat . Tiba di tanggal 29 Maret 2016 penulis berangkat dari Subang menuju Bandung dengan menggunakan Motor , sekiranya pukul 07:00 Wib tiba penulis langsung berjalan menuju BCA Regional Learning Center Kanwil 1 dan sesampainya disana sudah terdapat banyak peserta lainya yang juga menggunakan pakaian hitam putih sebagai tanda mereka pun ingin mengikuti test yang sama dengan penulis , setelah di persilahkan masuk oleh petugas penulis pun mulai mengisi absen secara bergantian dengan peserta yang lain, terlihat ada beberapa peserta yang berasal juga dari Kota Subang, Tepat pukul 08:00 tim penguji mulai memasuki ruangan test dan menjelaskan secara detail tentang program permagangan bakti yang di selenggarakan oleh Bank BCA, Diterangkan juga bahwa sistem test ini menggunakan sistem gugur dalam satu hari terbagi atas dua bagian test yaitu test pertama pukul 08:00 Wib – 12:00 Wib jika peserta dinyatakan lolos maka peserta dapat mengikuti test bagian kedua di hari yang sama. Test bagian pertama pun dimulai soal demi soal dibagikan dan diberikan instruksi pengerjaanya oleh para tim penguji, Penulis bersyukur dapat mengerjakan semua soal test meskipun ada beberapa soal yang penulis tidak yakin akan jawaban tersebut, jam pun menunjukan pukul 12:00 tanda berakhirnya test bagian pertama ini kemudian peserta diberikan waktu untuk istirahat sholat dan makan siang yang sudah disediakan oleh pihak BCA, karena tempat yang terbatas istirahat pun dibagi menjadi dua bagian, penulis mendapatkan kesempatan untuk istirahat sholat terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang, dan tiba waktunya pada pukul 13:00 Wib peserta dipersilahkan masuk kembali keruangan test, Berjalan dari ruang makan menuju ruangan test penulis berjalan dengan penuh harapan dan tak hentinya memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa, sesampainya di ruangan test peserta diberi pengarahan sesuai dengan yang sudah dijelaskan di awal bahwa akan ada beberapa yang lolos dan sebagian lagi belum beruntung pada kesempatan ini , setelah pengumuman di pajang penulis bergegas mencari nama penulis dan alhamdulillah nama penulis terdaftar pada pengumuman peserta yang lolos pada tahap berikutnya.
Tak lama test bagian kedua pun dimulai hingga sekitar pukul 16:30 dan lumayan membutuhkan energi untuk mengerjakan soal test tersebut untungnya peserta sudah diberikan makan siang oleh pihak BCA. Seusai test kedua penulis berbincang dengan 3 peserta lainya yang juga berasal dari Subang kami saling bertukar kontak untuk saling berbagi informasi selanjutnya, Salah satu dari 3 peserta diatas sekarang menjadi teman satu cabang dengan penulis namun di divisi yang berbeda. Selas 5 April 2016 penulis dihubungi kembali oleh pihak BCA untuk dijadwalkan interview pada selasa 8 April 2016 yang bertempat di BCA KCU Subang, keesokan harinya penulis datang sekitar 15 menit lebih awal dari waktu yang sudah di tentukan sebelumnya, penulis pun kembali bertemu dengan ketiga rekan penulis pada saat test minggu lalu secara bergantian kamipun mulai memasuki ruangan wawancara, setibanya giliran penulis untuk memasuki ruangan wawancara dengan penuh harapan serta berbekal percaya diri penulis mulai memasuki ruangan wawancara yang didalamnya selaku penguji adalah Bpk. Edi Selaku Kepala KCU SUBANG, Bpk. SUTRISNO selaku KOC SUBANG, Ibu Hj. ENI GARYANI selaku Kepala Layanan BCA KCU Cirebon dan juga ibu YATNI selaku SDM BCA KCU SUBANG yang memberikan beberapa pertanyaan seputar latar belakang penulis dan juga kesiapan penulis apabila diterima sebagai salah satu peserta Magang Bakti. Tidak menunggu seminggu dari interview penulis dihubungi pihak BCA untuk dijadwalkan medical check up pada hari Kamis 15 april 2016 di salah satu tempat medical di Bandung, penulis sangat bersyukur sekali dan sangat gembira. Pada tanggal 19 April 2016 penulis datang ke BCA KCU Subang bertemu dengan Ibu Yatni Bag. SDM BCA Subang untuk diberikan pembekalan mengenai training Teller Bakti Tahap Dasar 1 yang akan dimulai pada hari sabtu 23 April 2016, disana penulis bertemu dengan satu rekan yang kala itu menjalani test bersamaan. Penulis pun berangkat menuju hotel Naripan hotel yang sudah di sediakan oleh pihak BCA pada tanggal 22 April 2016. Sesampainya dihotel kami bertemu dengan teman-teman dari kota lain seperti Garut, Tasikmalaya, Malang, Cirebon, dan kebetulan penulis mendapatkan teman satu kamar dari Kota Malang. Hari itu tidak terlalu banyak perbincangan kami hanya sekedar berkenalan kemudian beristirahat dan mempersiapkan diri untuk menjalani training pertama di keesokan harinya.


3.2 Masa Training Tahap Dasar 1
Training dibagi dalam 2 tahap, tahap pertama yaitu Training tahap dasar 1 dan 2, Training tahap dasar 1 ini dilaksanakan selama 7 hari kerja mulai tanggal 2330 April 2016.
Penulis mengikuti proses selanjutnya, yaitu proses Training Teller Bakti tahap dasar 1 penulis termasuk pada Teller bakti Angkatan 15 RLC Bandung yang terdiri atas 22 peserta dari kota Subang, Bandung, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Cirebon dan Malang.
                           3.2.1     Hari pertama (23-April-2016), yaitu mengikuti kelas GROOMING di hari Sabtu, 23 April 2016. Kelas GROOMING merupakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui tata rias yang sesuai dengan kriteria di BCA. Di Kelas GROOMING ini di bantu oleh instruktur Ibu Cessilia dari KCU Dago. Mereka mengajarkan peserta pria memakai dasi dan menata rambutnya.sedangkan peserta wanita di ajarkan merias dan menyanggul rambut. Setelah kelas GROOMING, dilanjutkan dengan kelas pembekalan dan kami mempelajari tentang Pengenalan Uang Palsu dan metode Hitung Uang 3 Jari serta Materi menjadi teller yang SMART. Penulis adalah peserta permagangan BAKTI BCA angkatan 15.
     
                           3.2.2     Hari kedua (25-April-2016), kami angkatan 15 mengikuti training di hari kedua ini sekaligus diperkenalkan dengan pic training center sekaligus mentor dihari senin yaitu ibu Anastasia Fransisca yang menyampaikan materi tentang diawali dengan latihan menghitung uang. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang VISI dan MISI BCA, produk simpanan BCA, APPU PPT dan Rahasia Bank. Setelah istirahat makan siang dilanjutkan dengan materi pengenalan slip transaksi dan latihan pengisian slip transaksi, dan di akhir hari training masing – masing peserta harus mulai belajar memenuhi target menghitung uang dengan menggunakan tiga jari dengan target yang ditentukan untuk tahap pertama ini adalah <17 detik untuk mendapatkan nilai 100 di hari test kemudian.


                           3.2.3     Hari ketiga (26-April-2016), untuk pemateri hari ini adalah bapak djuhara beliau adalah pimpinan BCA KCP Sumedang yang menyampaikan materi tentang SMART dan menjelaskan bagaimana caranya menerapkan SMART sebagai budaya BCA kedalam penerapan kegiatan sehari – hari pada Teller, SMART sendiri adalah :
Sigap      : Siap membantu, cekatan, antisipatif, dapat diandalkan, dan disiplin.
Menarik : Penampilan fisik, penampilan non fisik, mampu berinteraksi dengan  nasabah,kredibilitas / reputasi.
Antusias: Semangat, pandangan positif, dan proaktif.
Ramah   : Senyum, nada suara, sopan.
Teliti      : Memperhatikan dan melakukan pekerjaan secara                             akurat, tepat, dan             seksama.
Dihari ini semua peserta bergiliran roleplay cara menyambut nasabah dengan baik dan benar tentunya menggunakan budaya SMART .
                           3.2.4            Hari ketiga (27-April-2016), Materi hari ini adalah materi dimana kali pertama kami diperkenalkan dengan aplikasi IBS aplikasi IBS adalah aplikasi yang digunakan untk menginput transaksi, diruangan komputer ini kami juga di oerkenalkan cara menyinar uang dengan menggunakan sinar UV. Mentor untuk hari ini adalah Bapak Eko sebagai salah satu staff learning center RLC Bandung, kami mulai dijelaskan kode – kode transaksi dan mengerjakan beberapa soal yang juga diharuskan diinput pada aplikasi IBS.

                           3.2.5            Hari keempat (28-April-2016), masih berkaitan dengan materi dihari sebelumnya , namun kali ini dengan mentor yang berbeda yaitu Bapak Egi , beliau adalah Kabag Layanan Operasi BCA KCU Purwakarta hari ini kami lebih mendalami aplikasi IBS dari mulai proses sign on awal hari hingga proses akhir hari sampai dengan proses tutup teller , dihari ini juga kami diajari cara penanganan selisih serta kode-kode reversal transaksi.

                           3.2.6            Hari kelima (29-April-2016) masih dengan aplikasi IBS , training yang dimentori Bpk. Eko kali ini mengerjakan soal dengan variasi dan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibanding hari sebelumnya guna mempersiapkan diri untuk simulasi mini bank di keesokan harinya.

                           3.2.7            Hari keenam (30-April-2016) ini adalah hari terakhir Dihari terakhir ini materi kami adalah simulasi minibank dimana dalam satu angkatan dibagi menjadi dua kelompok sebagian menjadi Teller dan sebagian lagi berperan sebagai nasabah, minibank ini berlangsung secara dua babak secara bergantian kami saling bertukar peran mengerjakan aktivitas teller dari aal hari sampai akhir hari yang telah kami dapatkan materinya untuk training teller bakti tahap dasar 1 ini materi yang kami dapat adalah transaksi setoran dan penginputan transaksi dalam penyelesaian.

 (30-Mei-2016) tiba dimana hari kami angkatan 15 diuji oleh beberapa penguji dari berbagai macam cabang BCA di kanil 1 diantaranya Bpk. Bunbun selaku kabag layanan operasi BCA Kcp Majalaya ,Bpk. Taufik selaku Kabag layanan operasi BCA Kcp Kiara Condong, Ibu Tati rohayati selaku PIC BCA Kcu Bandung, serta beberapa penguji lain nya. Dihari ujian ini ujian dibagi menjadi :

·         Ujian tulis ,disini kami diberikan 20 soal dengan kriteria kelulusan minimal untuk test ini adalah nilai 70 dimana materinya adalah tentang smart solution, APPU PPT, serta sebagian produk BCA.
·         Ujian hitung uang, dalam ujian hitung uang kami diberikan kriteria batas untuk mendapat nilai 100 adalah menghitung 1 ban uang dengan waktu <17detik, jika melebihi 17 detik maka akan dikurangi nilainya.
·         Ujian sortir uang , masing masing peserta diberikan aktu 10 menit untuk menyortir sejumlah uang berdasarkan denominasinya lalu memisahkan antara uang yang asli dengan uang yang diragukan keaslianya.
·         Ujian simulasi mini bank, masing masing peserta mendaoatkan giliran untuk memasuki ruangan mini bank dan berperan sebagai teller dan yang menjadi berperan sebagai nasabah adalah penguji yang merupakan karyaan BCA, bagian ini menjadi salah satu yang paling menegangkan dibanding test yang lainya karena disini penilaian terhadap peserta magang bakti meliputi keseluruhan dari mulai menerima menyambut nasabah, menghitung uang, kecepatan menyelesaikan transaksi, intimasi dengan nasabah, Dll.
Waktu pun menunjukan pukul 15:00 ib tanda berakhirnya ujian hari itu , para peserta pun kembali memasuki ruangan dimana akan diumumkan hasil ujian, peserta yang lolos ujian akan diberikan kesempatan On The Job Training di cabang masing – masing. Rasa cemas dan penasaran akan hasil test pun sangat terlihat dari masing-masing peserta termasuk penulis. Dan saat nya hasil diumumkan oleh ibu sisca bahasanya kami seluruh angkatan 15 dinyatakan lulus dan dapat mengikuti tahapan selanjutnya, penulis merasa sangat bersyukur dan sangat senang ditambah karena penulis mendapatkan peringkat sepuluh besar pada test tahap dasar 1 ini, kamipun dipersilahkan kembali ke kota masing-masing untuk kemudian menjalani masa ojt.

3.3 Masa On The Job Training
dan Training Tahap Dasar 2
Di dalam program permagangan Bakti BCA ini, penempatan kerja di bagi menjadi 2 yaitu teller bakti dan teller pooling. Selama masa magangnya teller Bakti menempati hanya 1 tempat bertugas, sedangkan teller pooling setiap 2 minggu sekali harus berpindah - pindah tempat bertugas atau sesuai kebutuhan cabang. Penulis ditetapkan menjadi teller bakti.
Penulis mulai menjalani masa On The Job Training selama 14 hari kerja dimulai tanggal 2 Mei 2016 bersama rekan seangkatan Dewi Sri Y. Di Hari pertama, penulis menemui  Ibu HJ.ENI selaku Kalay di BCA KCU Subang, Tidak lama ibu Eni mengumukan penempatan kepada kami yaitu penulis mendapatkan penempatan di KCU SUBANG , sedangkan satu rekan penulis di KCP PAMANUKAN. Saat setelah morning breafing penulis menemui Bpk. Subur dan Ibu Ari selaku Kabag Teller, Sambutan teller bakti maupun senior yang ada disana pun sangat ramah. Mereka tidak segan-segan membantu dan memberikan informasi mengenai pekerjaan penulis, penulispun dimentori oleh Sdri Nizie S yang kala itu bertugas sebagai Teller Kcu Subang.
Hari pertama hingga hari ketiga saya belum diperbolehkan buka counter, saya hanya melakukan observasi di counter setoran reguler yang saat itu ditempati oleh mentor saya, dan waktu ini saya manfaatkan sekali untuk memperhatikan teller-teller bakti senior dalam melakukan awal pelayanan sampai mengakhiri layanan kepada nasabah
Di hari keempat saya membuka counter, Pada masa OJT hari keempat ini saya pertama membuka counter di counter cepat yang melayani transaksi setoran maksimal 20 juta rupiah. Selama buka counter di hari ketiga sampai hari ke 7 saya diberikan wakru membuka counter selama setengah hari setiap harinya tentunya dengan bimbingan mentor serta kabag yang selalu mendampingi transaksi yang diatas limit teller karena memerlukan override supervisor. Banyak pelajaran yang saya alami tentunya dari berbagai macam karakter nasabah yang sangat beragam dan bagaimana cara mengatasinya.
Ketika masa OJT penulis diajarkan bersikap profesional yaitu memiliki dan menunjukkan kemampuan / keterampilan sebagai seseorang yang berpengalaman dalam pekerjaan, juga sebagai teller yang memiliki rasa percaya diri.
Seorang teller yang profesional harus selalu menjalankan motto SMART (Sigap, Menarik, Antusias, Ramah, Teliti). Untuk menjadi SMART perlu didukung oleh 4 faktor yaitu :
1. Keterampilan sebagai teller yang terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu keterampilan melayani dan keterampilan dalam melaksanakan tugas operasional.
2. Pengetahuan sebagai teller, antara lain : pengetahuan mengenai produk – produk yang ditawarkan oleh pesaingnya, sistem dan prosedur yang berlaku di perusahaan sendiri dan perusahaan pesaing, pengetahuan tentang perusahaan, pengetahuan umum dan pengetahuan lain yang menunjang pekerjaan.
3. Sikap yang perlu diperhatikan dalam mengemban tugas sebagai frontliner yaitu selalu ingat dan sadar bahwa teller adalah “Pemberi Service” sehingga teller harus selalu berada dalam posisi siap membantu customer, selalu ingat pentingnya customer, dan dalam situasi bertemu dengan customer yang temperamental seorang teller harus tetap konsisten dengan sikap ramahnya.
4. Penampilan yang menyangkut faktor – faktor penampilan dan sikap tubuh.
Hari demi hari berjalan tiba saatnya tanggal 20 mei dimana penulis dijadwalkan kembali ke Regional Learning Center Kanwil 1 Bandung untuk menjalani masa training tahap dasar 2 .
 Materi yang diajarkan adalah teori tentang Hukum dan Operasional Bank. Jika training Tahap dasar 1 hanya mempelajari transaksi setoran maka di Tahap dasar 2 penulis mempelajari transaksi tarikan. Dimulai dari pengenalan slip tarikan dari rekening tahapan, cek, bilyet giro, kiriman uang dilanjutkan dengan bagaimana cara penginputan ke komputer .
Penulis merasa kesulitan menangkap materi di Tahap dasar 2 ini, dikarenaknan banyaknya kode yang harus dihafal dan belumnya menguasai materi transaksi tarikan. Di sini peserta baru mengerti jika cek bisa dicairkan tunai,dan dipindahkan sedangkan untuk bilyet giro hanya bisa dipindahkan ke satu rekening saja. Selain mempelajari transaksi tarikan di Brevet B ini juga mempelajari transaksi kiriman uang ke bank lain. Dalam pelatihan para peserta juga diceritakan bagaimana pengalaman menangani nasabah dengan berbagai karakter.
Sama seperti Tahap Dasar 1, pada hari terakhir tahap dasar 2 juga diadakan tes. Dikatakan tes ini sangat menentukan kontrak yang sudah ditandatangani. Penulis dan teman seangkatan merasa was-was, merasa takut tetapi rasa takut saja tidak cukup untuk membuat kita diterima dalam program permagangan BAKTI BCA ini. Oleh karena itu setiap break banyak hal yang saling kita tanya dan bagi agar bisa lulus.
Ujian yang paling ditakutkan penulis adalah ujian menghitung uang, jika pada brevet A maksimal waktu 17 detik maka pada Tahap dasar 2 ini waktu yang diberikan menjadi 15 detik untuk mendapatkan nilai 100. Penulis harus dapat mengikuti Ujian ini dengan ’selamat’ .Terakhir hasil Training tahap dasar 2 ini pun dibacakan , saat pengumuman penulis sempat khawatir karena merasa belum maksimal saat mengerjakan soal ujian, puji syukur penulis sangat bersyukur karena dapat melewati tahap dasar 2 ini dan seluruh peserta Teller Bakti Angkatan 15 Regional Learning Center kanwil 1 Bandung pun dinyatakan “LULUS” resmi menjadi bagian dari BCA kemudian tiba pengumuman dimana para peserta akan ditempatkan, penulis tetap ditempatkan di KCU SUBANG, sesuai dengan area OJT sebelum nya dan ada pula peserta lain yang penempatannya berbeda dengan masa On The Job Trainingnya.
3.4 Pengalaman Selama Magang Bakti
Selesai mengikuti training Tahap dasar 2, kami ditempatkan di cabang masing-masing, penulis tetap ditempatkan di KCU SUBANG. Selesai mengikuti Tahap Dasar 2 penulis sudah diperbolehkan membuka counter sendiri, tanpa pengawasan mentor, tetapi terkadang Head Teller yang memerhatikan penulis.
Bulan pertama penulis buka counter sendiri penulis ditempatkan di counter cepat khusus melayani transaksi setoran dibawah 20 juta rupiah. Dengan limit teller pertama yang di dapat yaitu 20 juta rupiah apabila transaksi diatas dua juta sistem ibs akan meminta override supervisor. Pengalaman di counter cepat ini yang penulis rasakan nasabah yang setor disini kebanyakan adalah walk in customer yang kebetulan beberapa diantaranya belum memahami secara betul untuk pengisian slip tak jarang penulispun memberikan edukasi baik untuk cara pengisian slip maupun cara merapikan uang agar lebih rapi dan mempercepat waktu layanan.
Tantangan di counter cepat ini antara lain di samping jumlah nasabahnya yang memang banyak, di sini dituntut pula untuk bekerja efektif sekaligus menerapkan SMART  secara konsisten. Para senior-senior memberikan wejangan-wejangan yang kurang lebih pada intinya sama, yaitu “pada waktunya nanti, kamu akan menemukan sendiri ‘titik nyaman‘ dalam melayani nasabah di setoran cepat“. Ternyata benar! Bisa itu Karena Biasa. kurang dari 2 bulan Penulisan akhirnya menemukan ‘titik‘ tersebut.
Dari hasil pengamatan terhadap pola kerja para senior saya, seperti Bpk. Geraldi,Ibu Ella, Sdr Putri ,Sdri Rini ,Sdri Nizie, Sdri Marina,  Sdri Ratih, Sdri Dessy, Sdri Frida, saya menemui beberapa standar teknis yang cukup nyaman dalam melayani nasabah di setoran cepat. Seperti urutan prioritas dalam merapikan uang serta menghitungnya dengan tepat, cara membundel uang tiap 100 lembarnya atau  membundel uang menjadi 1 Brood dengan efektif. Di sini saya juga menerapkan metode balancing tengah hari sebelum istirahat guna meminimalisir resiko selisih. Sungguh pengalaman yang sangat berharga sehingga saya tak perlu tergagap-gagap menghadapi sekian banyaknya nasabah di antrian saya ( setoran cepat ).
Tantangan berikutnya adalah Counter Multi Transaksi atau Reguler, Beragamnya jenis transaksi yang diterima dari nasabah kita dituntut untuk fokus serta konsetrasi yang tinggi. Lengah sedikit saja, kesalahan bisa saja terjadi atau minimal ada saja prosedur yang tidak kita jalankan. Hal ini pernah beberapa kali penulis alami seperti lupa memberikan uang kembalian kepada Nasabah, Ketidak lengkapan Penulisan pada Slip PPU/OR, biaya Luar Kota yang belum tertagih, atau bahkan kurang tanda Stempel Perusahaan ketika Lembar Giro/Cek terdapat koreksi meski sudah di tandatangani oleh pemilik Giro/Cek tersebut.
Penulis juga pernah mengalami kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan seperti selisih lebih kas, selisih kurang kas, reversal, CTO, dan membuat berita acara. Salah satu kejadian yang membuat enulis agak khawatirkan ada masalah selisih baik itu kurang ataupun lebih. Kedua nya sungguh tidak mengenakan. Jangan di kira selisih lebih kas itu ‘lebih baik’ dari pada selisih kurang kas. Kedua nya sama-sama merepotkan. Bila selisih kurang penulis harus mengganti, selisih lebih pun penulis harus membuat Berita Acara yang prosesnya sungguh merepotkan. Semua harus melalui Prosedur dan melengkapinya dengan  dokumen-dokumen yang sudah ditetapkan. Dan satu lagi, semua dokumen itu harus di ketahui dan ditanda tangani oleh B.O (Jurnal), Kas ( TDP ), Head Teller (Berita Acara) dan Pimpinan Cabang.
 Ini menjadi pembelajaran berharga untuk penulis agar lebih berhati-hati dan teliti. Walaupun terkadang penulis menyadari, rasa fokus, teliti, dan hati-hati sudah dilaksanakan, tetapi kejadiannya bisa diluar dugaan. Kita hanya bisa memohon kepada Allah SWT semoga agar selalu di lindungi dan jauhkan dari ke Khilafan atau kelalaian.
KCU sangat besar sehinnga semua transaksi harus bisa dikerjakan, banyak hal positif yang penulis rasakan yaitu penulis lebih teliti dalam kehidupan sehari – hari lebih disiplin dan penulis rasa itu semua berkat penulis berada di lingkungan BCA dan budaya BCA yang memang sudah terkenal ramah dan sigap pun mulai tertular pada penulis dalam penerapan kehidupan sehari-hari, besar harapan penulis agar dapat bekarir dengan waktu yang panjang di PT. Bank Central Asia, Tbk.
Berkat penulis bergabung dengan PT. Bank Central Asia, Tbk , penulis pun dapat melanjutkan kuliah penulis dengan membiayai kuliah sendiri dan sebagai anak pertama penulis juga dapat membantu perekonomian keluarga
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua semua pihak untuk segala ilmu, arahan, masukannya sehingga segala pengalaman dan cerita dapat penulis sampaikan dalam karya tulis ini. Terutama bimbingan dari Ibu Eni yang selalu mengingatkan, Ibu Ari dan Bapak Subur yang selalu memberikan support, juga senantiasa sabar dan memberikan Perhatiannya yang selalu memperingatkan agar saya harus  selalu teliti, dan banyak sekali hal-hal yang belum saya ketahui, saya ketahui di sini. Ini semua berkat arahan dan bantuan dari rekan-rekan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih untuk segala kebaikannya.
Semoga karya tulis yang penulis buat dapat bermanfaat ke depannya. Selain itu semoga penulis bisa mempelajari hal-hal yang belum diketahui dan juga memberi kontribusi yang positif untuk KCU SUBANG dan bisa bekerja sama dalam satu tim yang solid dan selalu berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnyaBCA SUBANG JUARA.....!!!













BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan melihat kepedulian PT Bank Central Asia, Tbk terhadap lapangan kerja yang kian kompetitif terutama dibidang SDM (Sumber Daya Manusia) maka penulis sangat berterima kasih kepada PT Bank Centrak Asia Tbk yang berupaya keras untuk menciptakan SDM yang berkualitas. Karena program permagangan ini dapat mendidik para peserta program permagangan untuk terampil sebagai seorang frontliner yang mampu bekerja secara profesional.
Dalam upaya pembelajarannya PT Bank Central Asia, Tbk mempunyai standar layanan yang konsisten dengan cara membakukan pedoman sikap dan perilaku frontliner dalam “Standar Layanan BCA”. Visi service BCA adalah bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Misi service BCA adalah membangun institusi yang unggul dibidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perorangan, memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan financial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah, dan meningkatkan nilai franchise dan nilai stakeholders.
Penulis sangat berterimakasih atas kesempatan yang rela diberikan PT Bank Central Asia, Tbk. Terutama pembelajaran tentang motto “SMART” yang dijadikan pedoman dalam memberikan standar service dan penulis sangat merasakan bahwa penerapan SMART bukan hanya dalam lingkungan pekerjaan tetapi penulis rasakan bahwa hal tersebut dapat dijadikan lifestyle (gaya hidup) agar kita dapat diterima disemua lingkungan. Oleh karena itu kita dapat lebih biasa menghargai dan dihargai dalam lingkungan sekitar kita
4 .2 SARAN
Beberapa saran untuk meningkatkan pelayanan, antara lain:
a)       Dengan terbukanya PT Bank Central Asia, Tbk, atas saran-saran yang masuk kami teller bakti mengharapkan agar status teller bakti dapat dipertimbangkan menjadi karyawan tetap berdasarkan pengalaman dan referensi dari pemimpin atas kinerja serta loyalitas kepada BCA.

b)       Diharapkan program permagangan bakti BCA dapat terus berlangsung guna membantu pemerintah dalam rangka menekan angka pengangguran yang terjadi di Indonesia juga membantu para lulusan SMA, D3, dan S1 yang baru menyelesaikan studinya. Sehingga memiliki bekal pengalaman dan juga keterampilan kerja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengenalan Visi, Misi Dan Tata Nilai BCA

Budaya Kerja Smart Solution BCA