KARYA TULIS PROGRAM PEMAGANGAN TELLER BAKTI TAHAP I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dasari
dengan permasalahan akan sulitnya mencari lapangan pekerjaan pada masa sekarang
ini, maka PT. Bank Central Asia Tbk memberikan kesempatan kepada lulusan SMU
atau sederajat D1, D3 dan S1, yang berprestasi guna mencari pengalaman kerja.
Semua perusahaan pada sekarang ini berharap dapat merekrut karyawan yang
berpengalaman. Oleh karena itu dengan adanya program permagangan Bakti BCA ini
sangat membantu para lulusan SMU atau sederajat untuk mencari pekerjaan yang
lebih baik.
Penulis
mengetahui Program Permagangan Bakti BCA ini dari situs resmi PT. Bank Central
Asia,Tbk yaitu pada http://karir.bca.co.id sekiranya
sekitar tahun 2015, penulispun sangat tertarik
untuk mengikuti Program Permagangan Bakti BCA, yang diadakan oleh PT. Bank
Central Asia ini namun tidak di tindak lanjuti karena saat itu penulis masih
berfokus untuk mengikuti Test Program Pendidikan di UNIVERSITAS PADJAJARAN.
Namun takdir
berkehendak lain. Setelah mengikuti seleksi SNMPTN penulis tidak lolos. Dari situ
penulis sudah tidak ingin ikut seleksi SBMPTN. Hingga
akhirnya memutuskan untuk berkuliah di salah satu universitas swasta ,setelah
satu tahun fokus kuliah penulis pun berfikir jika penulis sudah bisa bekerja
kenapa tidak ? , Apa saja asal halal, karena saat itu penulis
sangat ingin membantu keluarga denga cara membiayai biaya kuliah sendiri.
Pada tahun 2016
penulispun mulai membuat Cv untuk dapat apply lamaran pekerjaan pada perusahaan
– perusahaan yang bisa menerima lulusan Smk salah satunya pada PT. Bank Central
Asia,Tbk , didasari dengan rasa keingintahuan penulis tentang
dunia perbankan terutama BCA.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari
pada penulisan ini adalah menjelaskan pengalaman penulis selama menjadi peserta
Permagangan Bakti BCA. Adapun tujuan penulis mengikuti program ini adalah untuk
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta mempersiapkan diri menjadi tenaga
kerja siap pakai khususnya dalam bidang perbankan. Selain itu juga penulisan
karya tulis ini juga merupakan salah satu persyaratan untuk kelulusan dari
Program Permagangan Bakti BCA.
1.3 Metode Penulisan
Dalam karya tulis ini penulis
menggunakan beberapa metode penulisan, oleh karena itu di sini penulis mengambil
informasi dari berbagai sumber, yaitu :
1) Observasi, adalah pengamatan yang
penulis lakukan selama menjalani masa training di Regional
Learning Center kanwil I Bandung, yang bertujuan untuk mendapatkan
2) informasi dasar tentang
teller yang
diberikan secara detail, menganalisa dan menyimpulkan dari setiap pembahasan
materi untuk dituangkan dalam bentuk penulisan ini.
3) Praktek lapangan, penelitian yang
dimaksud adalah proses praktek selama masaOn The Job Training,
dan dilanjutkan pada masa magang di PT Bank Central Asia, Tbk pada Kantor
Cabang yang di tunjuk.
4) Penelitian kepustakaan, yaitu
mengambil informasi dari berbagai sumber buku untuk dijadikan sumber acuan lain
dari observasi.
5) Konsultasi,
adalah berdiskusi dengan rekan-rekan kerja, atau pihak-pihak yang
dapat membantu penulis.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulis akan
memberikan gambaran secara umum isi dari tiap bab dalam penulisan ilmiah ini.
Bab I : Pendahuluan
Di dalam bab
ini penulis menguraikan pokok persoalan tentang latar belakang
penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan, serta
manfaat program permagangan Bakti BCA.
Bab II : Landasan Teori
Di dalam bab
ini penulis menjelaskan dan menguraikan tentang sejarah PT Bank Central Asia
dan Visi serta Misi BCA, Tata nilai dan keunggulan BCA, serta program
permagangan bakti BCA.
Bab III : Pembahasan
Di dalam bab
ini penulis menjelaskan dan menceritakan pengalaman penulis selama pra magang,
masa training, On The Job training dan dilanjutkan dengan
pengalaman selama magang.
Bab IV : Penutup
Pada bab ini
penulis memberikan kesimpulan dan saran yang ditujukan kepada pihak-pihak
terkait, sehubungan dengan hasil penulisan karya tulis ini.
1.5 Manfaat Program Permagangan Bakti BCA
Ada beberapa manfaat yang bisa
diambil dari Program Permagangan Bakti BCA, antara lain:
1. Bagi Peserta
a. Sangat bermanfaat dalam mendidik
dan melatih lulusan baru (fresh Graduated)untuk siap terjun ke
dunia kerja.
b. Mengenal dunia kerja yang
sesungguhnya, memiliki pengalaman kerja, dan keterampilan dalam bidang
perbankan.
c. Menambah
penghasilan yang bisa digunakan untuk melanjutkan studi.
d. Bisa menjadi
referensi untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
e. Menambah
banyak teman dan menambah pengalaman kerja.
2. Bagi Perusahaan
Mendapat tenaga kerja muda potensial
yang dapat dilatih dengan cepat untuk menunjang kegiatan operasional
perusahaan, khususnya di bidang pelayanan terhadap nasabah.
3. Bagi Pemerintah
a. Mengurangi tingkat pengangguran
yang tinggi di negara ini.
b. Mengurangi Kesenjangan antara
Lulusan SMA dengan Perguruan tinggi dengan Peningkatan SDM
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Sejarah dan Perkembangan Bank BCA
BCA secara
resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV.
Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling
signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.
Krisis ini
membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia.
Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan
bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak
nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank
terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
Berkat
kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih
kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah
kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal
di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA
telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun
2000.
Selanjutnya,
BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public. Penawaran Saham
Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang
berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih
menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di
bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10 % lagi dari saham
miliknya di BCA.
Dalam tahun
2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat
yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius,
memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata
kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko
secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun
sebagai lembaga intermediasi finansial
2.2 VISI DAN MISI BANK BCA
Visi BCA
Bank pilihan
utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian
Indonesia.
(To be the bank of choice and a major pillar of the
Indonesian economy).
Misi BCA
1. Membangun Institusi yang unggul di
bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi
nasabah bisnis dan perseorangan. (To build centers of excellence in payment
settlements and financial solutions for businesses and individuals).
2. Memahami
beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi
tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.(To understand diverse customer
needs and provide the right financial services to optimize customer
satisfaction).
3. Meningkatkan nilai francais dan
nilai stakeholder BCA. (To enhance our corporate franchise and stakeholders
value).
2.3 Tata Nilai BCA
1. Fokus
pada nasabah (Customer Focus)
2. Integritas (Integrity)
3. Kerja sama Tim (Teamwork)
4. Berusaha Mencapai yang
Terbaik (Continuous Pursuit of
Excellence)
2.4. Keunggulan Bank BCA
Sebagai bank transaksional, BCA
menawarkan rangkaian jasa yang luas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik
para nasabah kami. BCA telah bekerja keras untuk
memperkuat sisi kredit dengan mempersiapkan berbagai paket yang menarik bagi
nasabah yang potensial. BCA memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi kunci
keberhasilan kami dalam menyediakan jasa-jasa yang berguna, efisien dan
mudah. Keunggulan-keunggulan
ini adalah:
1.
Tim manajemen yang sangat
profesional yang selalu mengikuti kebijakan dan regulasi perbankan nasional dan
internasional.
2.
Sumber daya manusia (SDM) yang
terlatih baik dan berorientasi pada pelayanan bagi nasabah.
3.
Rangkaian produk dan jasa yang
inovatif dan memenuhi kebutuhan yang aktual.
4.
Pemanfaatan teknologi paling
mutakhir secara tepat.
5.
Upaya yang terus-menerus dalam
mempertahankan tingkat pengamanan perbankan yang paling tinggi dan jaringan
yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia.
6.
Pilihan saluran penghantaran (delivery
channel) yang luas untuk mencapai tingkat kenyamanan pelanggan yang
maksimum, dan
7. Per 31 Maret
2010 telah memiliki sekitar 6.710 ATM tunai maupun non-tunai serta ATM Setoran
Tunai nan tersebar di seluruh Indonesia. Dengan ATM, nasabah dapat melakukan
berbagai transaksi dengan lebih aman. Misalnya saja melakukan pembayaran
rekening listrik, telepon, tagihan kartu kredit, KPR, ataupun transfer uang ke
sesama Bank BCA atau ke bank selain BCA.
8. Selain
menggunakan teknologi buat ATM, BCA juga memberikan layanan spesifik Debit BCA
yaitu pembayaran belanja menggunakan ATM BCA. Dengan fasilitas ini nasabah
dapat berbelanja tanpa membawa uang. Cukup dengan membawa kartu ATM saja.
Selain itu, buat mempermudah transaksi, BCA menyediakan layanan SMS banking
yaitu layanan transaksi bank melalui hanphone. Transaksi dapat dilakukan hanya
melalui SMS saja.
9. Pemanfaatan
teknologi nan lain ialah dengan tersedianya layanan internet banking untuk nasabah. Layanan ini memberikan banyak transaksi nan
dapat dihandle melalui internet. Nasabah cukup memasukkan PIN nan sudah
didaftarkan di ATM dan menggunakan key BCA buat proses transaksi.
2.5. Program Permagangan Bakti BCA
Program Bakti
BCA dibuka dengan maksud membuka kesempatan bagi lulusan SMA / sederajat atau
D2 / D3 dan S1 untuk mengikuti permagangan dengan meningkatkan kualitas SDM
(Sumber Daya Manusia) yang dilaksanakan selama 12 bulan penuh sebagai wujud
fungsi sosial BCA.
Tujuan
program ini diadakan untuk membantu pemerintah meningkatkan kualitas SDM
melalui permagangan, menyeimbangi kesenjangan antara lulusan pendidikan dan
dunia kerja, peluang menciptakan kesempatan kerja serta memberi bantuan
beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.
Selama
permagangan peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melalui In
The class Training dan On The Job Training, tetapi peserta
berstatus tanpa ikatan menjadi karyawan. Peserta yang lulus dalam seleksi dalam
penerimaan, lulus In The Class Training tahap Dasar 1,
menjalani On The Job Training dan kembali mengikuti In The Class
Training Dasar 2. Kemudian
mendapat penempatan di cabang BCA masing-masing selama
12 bulan dan bila selama penempatan mendapatkan predikat "BAIK",
peserta berhak mendapatkan sertifikat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pra Magang
Lamaran kerja yang pertama kali penulis tujukan
kepada PT. Bank Central Asia,Tbk adalah di tahun 2016 dengan CV terbaru dan
inovasi pada isi dan tampilan CV agar lebih menarik . Alhamdulillah penulis
sangat senang dihubungi Pihak BCA utnuk Interview Pertama tanggal 18 Maret tak
selang seminggu Kemudian pada tanggal 25
Maret 2016 penulis dihubungi via telepon oleh bagian SDM Bank BCA Subang dan
dijadwalkan untuk test di BCA Regional Learning Center Kanwil 1 di jl. Terusan
jakarta no. 57, Antapani , Cicaheum Bandung, Pada hari Selasa 29 Maret 2016.
Penulis sangat bersyukur sekali karena akhirnya penulis dapat diberikan
kesempatan untuk test di perusahaan yang penulis idamkan, dua hari waktu
penulis untuk belajar sebelum tanggal test tiba dua hari tersebut sangat
penulis maksimalkan dan tidak akan mensia-siakan kesempatan yang penulis dapat
. Tiba di tanggal 29 Maret 2016 penulis berangkat dari Subang menuju Bandung
dengan menggunakan Motor , sekiranya pukul 07:00 Wib tiba penulis langsung
berjalan menuju BCA Regional Learning Center Kanwil 1 dan sesampainya disana
sudah terdapat banyak peserta lainya yang juga menggunakan pakaian hitam putih
sebagai tanda mereka pun ingin mengikuti test yang sama dengan penulis ,
setelah di persilahkan masuk oleh petugas penulis pun mulai mengisi absen
secara bergantian dengan peserta yang lain, terlihat ada beberapa peserta yang
berasal juga dari Kota Subang, Tepat pukul 08:00 tim penguji mulai memasuki
ruangan test dan menjelaskan secara detail tentang program permagangan bakti
yang di selenggarakan oleh Bank BCA, Diterangkan juga bahwa sistem test ini
menggunakan sistem gugur dalam satu hari terbagi atas dua bagian test yaitu
test pertama pukul 08:00 Wib – 12:00 Wib jika peserta dinyatakan lolos maka
peserta dapat mengikuti test bagian kedua di hari yang sama. Test bagian
pertama pun dimulai soal demi soal dibagikan dan diberikan instruksi
pengerjaanya oleh para tim penguji, Penulis bersyukur dapat mengerjakan semua
soal test meskipun ada beberapa soal yang penulis tidak yakin akan jawaban
tersebut, jam pun menunjukan pukul 12:00 tanda berakhirnya test bagian pertama
ini kemudian peserta diberikan waktu untuk istirahat sholat dan makan siang
yang sudah disediakan oleh pihak BCA, karena tempat yang terbatas istirahat pun
dibagi menjadi dua bagian, penulis mendapatkan kesempatan untuk istirahat
sholat terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang, dan tiba
waktunya pada pukul 13:00 Wib peserta dipersilahkan masuk kembali keruangan
test, Berjalan dari ruang makan menuju ruangan test penulis berjalan dengan
penuh harapan dan tak hentinya memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa,
sesampainya di ruangan test peserta diberi pengarahan sesuai dengan yang sudah
dijelaskan di awal bahwa akan ada beberapa yang lolos dan sebagian lagi belum
beruntung pada kesempatan ini , setelah pengumuman di pajang penulis bergegas
mencari nama penulis dan alhamdulillah nama penulis terdaftar pada pengumuman
peserta yang lolos pada tahap berikutnya.
Tak lama test bagian kedua pun dimulai hingga sekitar
pukul 16:30 dan lumayan membutuhkan energi untuk mengerjakan soal test tersebut
untungnya peserta sudah diberikan makan siang oleh pihak BCA. Seusai test kedua
penulis berbincang dengan 3 peserta lainya yang juga berasal dari Subang kami
saling bertukar kontak untuk saling berbagi informasi selanjutnya, Salah satu
dari 3 peserta diatas sekarang menjadi teman satu cabang dengan penulis namun
di divisi yang berbeda. Selas 5 April 2016 penulis dihubungi kembali oleh pihak
BCA untuk dijadwalkan interview pada selasa 8 April 2016 yang bertempat di BCA
KCU Subang, keesokan harinya penulis datang sekitar 15 menit lebih awal dari
waktu yang sudah di tentukan sebelumnya, penulis pun kembali bertemu dengan
ketiga rekan penulis pada saat test minggu lalu secara bergantian kamipun mulai
memasuki ruangan wawancara, setibanya giliran penulis untuk memasuki ruangan
wawancara dengan penuh harapan serta berbekal percaya diri penulis mulai
memasuki ruangan wawancara yang didalamnya selaku penguji adalah Bpk. Edi Selaku
Kepala KCU SUBANG, Bpk. SUTRISNO selaku KOC SUBANG, Ibu Hj. ENI GARYANI selaku
Kepala Layanan BCA KCU Cirebon dan juga ibu YATNI selaku SDM BCA KCU SUBANG
yang memberikan beberapa pertanyaan seputar latar belakang penulis dan juga
kesiapan penulis apabila diterima sebagai salah satu peserta Magang Bakti.
Tidak menunggu seminggu dari interview penulis dihubungi pihak BCA untuk
dijadwalkan medical check up pada hari Kamis 15 april 2016 di salah satu tempat
medical di Bandung, penulis sangat bersyukur sekali dan sangat gembira. Pada
tanggal 19 April 2016 penulis datang ke BCA KCU Subang bertemu dengan Ibu Yatni
Bag. SDM BCA Subang untuk diberikan pembekalan mengenai training Teller Bakti
Tahap Dasar 1 yang akan dimulai pada hari sabtu 23 April 2016, disana penulis
bertemu dengan satu rekan yang kala itu menjalani test bersamaan. Penulis pun
berangkat menuju hotel Naripan hotel yang sudah di sediakan oleh pihak BCA pada
tanggal 22 April 2016. Sesampainya dihotel kami bertemu dengan teman-teman dari
kota lain seperti Garut, Tasikmalaya, Malang, Cirebon, dan kebetulan penulis
mendapatkan teman satu kamar dari Kota Malang. Hari itu tidak terlalu banyak
perbincangan kami hanya sekedar berkenalan kemudian beristirahat dan
mempersiapkan diri untuk menjalani training pertama di keesokan harinya.
3.2 Masa Training Tahap Dasar 1
Training
dibagi dalam 2 tahap, tahap pertama yaitu Training tahap dasar 1 dan 2, Training
tahap dasar 1 ini
dilaksanakan selama 7 hari kerja mulai
tanggal 23 – 30 April 2016.
Penulis
mengikuti proses selanjutnya, yaitu proses Training Teller Bakti tahap dasar 1
penulis termasuk pada Teller bakti Angkatan 15 RLC Bandung yang terdiri atas 22
peserta dari kota Subang, Bandung, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Cirebon dan
Malang.
3.2.1
Hari pertama (23-April-2016), yaitu
mengikuti kelas GROOMING di hari Sabtu, 23 April 2016. Kelas GROOMING merupakan
kelas yang bertujuan untuk mengetahui tata rias yang sesuai dengan kriteria di
BCA. Di Kelas GROOMING ini di bantu oleh instruktur Ibu Cessilia dari KCU Dago. Mereka
mengajarkan peserta pria memakai dasi dan menata rambutnya.sedangkan peserta
wanita di ajarkan merias dan menyanggul rambut. Setelah kelas GROOMING,
dilanjutkan dengan kelas pembekalan dan kami mempelajari
tentang Pengenalan Uang Palsu dan metode Hitung Uang 3 Jari serta Materi
menjadi teller yang SMART. Penulis adalah peserta permagangan BAKTI BCA
angkatan 15.
3.2.2
Hari kedua (25-April-2016), kami angkatan 15
mengikuti training di hari kedua ini sekaligus diperkenalkan dengan pic
training center sekaligus mentor dihari senin yaitu ibu Anastasia Fransisca
yang menyampaikan materi tentang diawali dengan latihan menghitung uang.
Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang VISI dan MISI BCA, produk
simpanan BCA, APPU PPT dan Rahasia Bank. Setelah istirahat makan siang
dilanjutkan dengan materi pengenalan slip transaksi dan latihan pengisian slip
transaksi, dan di akhir hari training masing – masing peserta harus mulai
belajar memenuhi target menghitung uang dengan menggunakan tiga jari dengan
target yang ditentukan untuk tahap pertama ini adalah <17 detik untuk
mendapatkan nilai 100 di hari test kemudian.
3.2.3
Hari ketiga (26-April-2016), untuk pemateri hari ini
adalah bapak djuhara beliau adalah pimpinan BCA KCP Sumedang yang menyampaikan
materi tentang SMART dan menjelaskan bagaimana caranya menerapkan SMART sebagai
budaya BCA kedalam penerapan kegiatan sehari – hari pada Teller, SMART sendiri
adalah :
Sigap : Siap membantu, cekatan,
antisipatif, dapat diandalkan, dan disiplin.
Menarik : Penampilan fisik, penampilan
non fisik, mampu berinteraksi dengan nasabah,kredibilitas /
reputasi.
Antusias: Semangat, pandangan positif, dan
proaktif.
Ramah : Senyum, nada suara, sopan.
Teliti : Memperhatikan dan melakukan
pekerjaan secara akurat,
tepat, dan seksama.
Dihari ini
semua peserta bergiliran roleplay cara
menyambut nasabah dengan baik dan benar tentunya menggunakan budaya SMART .
3.2.4
Hari ketiga (27-April-2016), Materi hari ini adalah
materi dimana kali pertama kami diperkenalkan dengan aplikasi IBS aplikasi IBS
adalah aplikasi yang digunakan untk menginput transaksi, diruangan komputer ini
kami juga di oerkenalkan cara menyinar uang dengan menggunakan sinar UV. Mentor
untuk hari ini adalah Bapak Eko sebagai salah satu staff learning center RLC
Bandung, kami mulai dijelaskan kode – kode transaksi dan mengerjakan beberapa
soal yang juga diharuskan diinput pada aplikasi IBS.
3.2.5
Hari keempat (28-April-2016), masih berkaitan dengan
materi dihari sebelumnya , namun kali ini dengan mentor yang berbeda yaitu
Bapak Egi , beliau adalah Kabag Layanan Operasi BCA KCU Purwakarta hari ini
kami lebih mendalami aplikasi IBS dari mulai proses sign on awal hari hingga
proses akhir hari sampai dengan proses tutup teller , dihari ini juga kami
diajari cara penanganan selisih serta kode-kode reversal transaksi.
3.2.6
Hari kelima (29-April-2016) masih dengan aplikasi
IBS , training yang dimentori Bpk. Eko kali ini mengerjakan soal dengan variasi
dan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibanding hari sebelumnya guna
mempersiapkan diri untuk simulasi mini bank di keesokan harinya.
3.2.7
Hari keenam (30-April-2016) ini adalah hari terakhir
Dihari terakhir ini materi kami adalah simulasi minibank dimana dalam satu
angkatan dibagi menjadi dua kelompok sebagian menjadi Teller dan sebagian lagi
berperan sebagai nasabah, minibank ini berlangsung secara dua babak secara
bergantian kami saling bertukar peran mengerjakan aktivitas teller dari aal
hari sampai akhir hari yang telah kami dapatkan materinya untuk training teller
bakti tahap dasar 1 ini materi yang kami dapat adalah transaksi setoran dan
penginputan transaksi dalam penyelesaian.
(30-Mei-2016)
tiba dimana hari kami angkatan 15 diuji oleh beberapa penguji dari berbagai
macam cabang BCA di kanil 1 diantaranya Bpk. Bunbun selaku kabag layanan operasi
BCA Kcp Majalaya ,Bpk. Taufik selaku Kabag layanan operasi BCA Kcp Kiara
Condong, Ibu Tati rohayati selaku PIC BCA Kcu Bandung, serta beberapa penguji
lain nya. Dihari ujian ini ujian dibagi menjadi :
·
Ujian tulis ,disini kami diberikan 20 soal dengan kriteria
kelulusan minimal untuk test ini adalah nilai 70 dimana materinya adalah
tentang smart solution, APPU PPT, serta sebagian produk BCA.
·
Ujian hitung uang, dalam ujian hitung uang kami
diberikan kriteria batas untuk mendapat nilai 100 adalah menghitung 1 ban uang
dengan waktu <17detik, jika melebihi 17 detik maka akan dikurangi nilainya.
·
Ujian sortir uang , masing masing peserta diberikan
aktu 10 menit untuk menyortir sejumlah uang berdasarkan denominasinya lalu
memisahkan antara uang yang asli dengan uang yang diragukan keaslianya.
·
Ujian simulasi mini bank, masing masing peserta
mendaoatkan giliran untuk memasuki ruangan mini bank dan berperan sebagai
teller dan yang menjadi berperan sebagai nasabah adalah penguji yang merupakan
karyaan BCA, bagian ini menjadi salah satu yang paling menegangkan dibanding
test yang lainya karena disini penilaian terhadap peserta magang bakti meliputi
keseluruhan dari mulai menerima menyambut nasabah, menghitung uang, kecepatan
menyelesaikan transaksi, intimasi dengan nasabah, Dll.
Waktu pun
menunjukan pukul 15:00 ib tanda berakhirnya ujian hari itu , para peserta pun
kembali memasuki ruangan dimana akan diumumkan hasil ujian, peserta yang lolos
ujian akan diberikan kesempatan On The Job Training di cabang masing – masing.
Rasa cemas dan penasaran akan hasil test pun sangat terlihat dari masing-masing
peserta termasuk penulis. Dan saat nya hasil diumumkan oleh ibu sisca bahasanya
kami seluruh angkatan 15 dinyatakan lulus dan dapat mengikuti tahapan
selanjutnya, penulis merasa sangat bersyukur dan sangat senang ditambah karena
penulis mendapatkan peringkat sepuluh besar pada test tahap dasar 1 ini,
kamipun dipersilahkan kembali ke kota masing-masing untuk kemudian menjalani
masa ojt.
3.3 Masa On The Job Training dan Training Tahap Dasar 2
Di dalam program permagangan Bakti
BCA ini, penempatan kerja di bagi menjadi 2 yaitu teller bakti dan teller
pooling. Selama masa magangnya teller Bakti menempati hanya 1 tempat
bertugas, sedangkan teller pooling setiap 2 minggu sekali harus berpindah -
pindah tempat bertugas atau sesuai kebutuhan cabang. Penulis
ditetapkan menjadi teller bakti.
Penulis mulai menjalani masa On
The Job Training selama 14 hari kerja dimulai tanggal 2 Mei 2016 bersama rekan seangkatan Dewi Sri Y. Di Hari pertama, penulis
menemui Ibu HJ.ENI selaku Kalay di BCA KCU Subang, Tidak
lama ibu Eni mengumukan penempatan kepada kami yaitu penulis mendapatkan
penempatan di KCU SUBANG , sedangkan satu rekan penulis di KCP PAMANUKAN. Saat
setelah morning breafing penulis menemui Bpk. Subur dan Ibu Ari selaku Kabag
Teller, Sambutan teller bakti maupun senior
yang ada disana pun sangat ramah. Mereka tidak segan-segan
membantu dan memberikan informasi mengenai pekerjaan penulis, penulispun
dimentori oleh Sdri Nizie S yang kala itu bertugas sebagai Teller Kcu Subang.
Hari pertama
hingga hari ketiga saya belum diperbolehkan buka counter, saya hanya melakukan
observasi di counter setoran reguler yang saat itu ditempati oleh mentor saya, dan waktu
ini saya manfaatkan sekali untuk memperhatikan teller-teller bakti senior dalam
melakukan awal pelayanan sampai mengakhiri layanan kepada nasabah
Di hari keempat
saya membuka counter, Pada masa OJT hari keempat
ini saya pertama membuka counter di counter cepat yang melayani transaksi
setoran maksimal 20 juta rupiah. Selama buka counter di hari ketiga sampai hari
ke 7 saya diberikan wakru membuka counter selama setengah hari setiap harinya
tentunya dengan bimbingan mentor serta kabag yang selalu mendampingi transaksi
yang diatas limit teller karena memerlukan override supervisor. Banyak
pelajaran yang saya alami tentunya dari berbagai macam karakter nasabah yang
sangat beragam dan bagaimana cara mengatasinya.
Ketika
masa OJT penulis diajarkan bersikap profesional yaitu memiliki
dan menunjukkan kemampuan / keterampilan sebagai seseorang yang berpengalaman
dalam pekerjaan, juga sebagai teller yang memiliki rasa percaya diri.
Seorang
teller yang profesional harus selalu menjalankan motto SMART (Sigap,
Menarik, Antusias, Ramah, Teliti). Untuk menjadi SMART perlu didukung
oleh 4 faktor yaitu :
1. Keterampilan sebagai teller yang terbagi
menjadi 2 bagian besar yaitu keterampilan melayani dan keterampilan dalam
melaksanakan tugas operasional.
2. Pengetahuan sebagai teller, antara lain :
pengetahuan mengenai produk – produk yang ditawarkan oleh pesaingnya, sistem
dan prosedur yang berlaku di perusahaan sendiri dan perusahaan pesaing,
pengetahuan tentang perusahaan, pengetahuan umum dan pengetahuan lain yang
menunjang pekerjaan.
3. Sikap yang perlu diperhatikan dalam mengemban
tugas sebagai frontliner yaitu selalu ingat dan sadar bahwa teller adalah
“Pemberi Service” sehingga teller harus selalu berada dalam posisi siap
membantu customer, selalu ingat pentingnya customer, dan dalam situasi bertemu
dengan customer yang temperamental seorang teller harus tetap konsisten dengan
sikap ramahnya.
4. Penampilan yang menyangkut faktor – faktor penampilan dan sikap tubuh.
Hari demi
hari berjalan tiba saatnya tanggal 20 mei dimana penulis dijadwalkan kembali ke
Regional Learning Center Kanwil 1 Bandung untuk menjalani masa training tahap
dasar 2 .
Materi yang diajarkan adalah teori tentang
Hukum dan Operasional Bank. Jika training Tahap dasar 1 hanya
mempelajari transaksi setoran maka di Tahap dasar 2 penulis mempelajari
transaksi tarikan. Dimulai dari pengenalan slip tarikan dari rekening tahapan,
cek, bilyet giro, kiriman uang dilanjutkan dengan bagaimana cara penginputan ke
komputer .
Penulis
merasa kesulitan menangkap materi di Tahap dasar 2 ini,
dikarenaknan banyaknya kode yang harus dihafal dan
belumnya menguasai materi transaksi tarikan. Di sini peserta baru mengerti jika
cek bisa dicairkan tunai,dan dipindahkan sedangkan untuk bilyet giro hanya bisa
dipindahkan ke satu rekening saja. Selain mempelajari transaksi tarikan di
Brevet B ini juga mempelajari transaksi kiriman uang ke bank lain. Dalam
pelatihan para peserta juga diceritakan bagaimana pengalaman menangani nasabah
dengan berbagai karakter.
Sama seperti Tahap Dasar 1, pada hari
terakhir tahap dasar 2 juga diadakan
tes. Dikatakan tes ini sangat menentukan kontrak yang sudah ditandatangani.
Penulis dan teman seangkatan merasa was-was, merasa takut tetapi rasa takut
saja tidak cukup untuk membuat kita diterima dalam program permagangan BAKTI
BCA ini. Oleh karena itu setiap break banyak hal yang saling
kita tanya dan bagi agar bisa lulus.
Ujian yang
paling ditakutkan penulis adalah ujian menghitung uang, jika pada brevet A
maksimal waktu 17 detik maka pada Tahap dasar 2
ini waktu
yang diberikan menjadi 15 detik untuk
mendapatkan nilai 100. Penulis harus dapat mengikuti Ujian ini dengan
’selamat’ .Terakhir hasil Training
tahap dasar 2 ini pun dibacakan , saat
pengumuman penulis sempat khawatir karena merasa belum maksimal saat
mengerjakan soal ujian, puji syukur penulis sangat bersyukur karena dapat
melewati tahap dasar 2 ini dan seluruh peserta Teller Bakti Angkatan 15
Regional Learning Center kanwil 1 Bandung pun dinyatakan “LULUS” resmi menjadi
bagian dari BCA kemudian tiba
pengumuman dimana para
peserta akan ditempatkan, penulis tetap ditempatkan di KCU SUBANG, sesuai
dengan area OJT sebelum nya dan ada pula peserta lain yang penempatannya
berbeda dengan masa On The Job Trainingnya.
3.4 Pengalaman
Selama Magang
Bakti
Selesai
mengikuti training Tahap dasar 2, kami
ditempatkan di cabang masing-masing, penulis tetap ditempatkan di KCU SUBANG. Selesai
mengikuti Tahap Dasar 2 penulis sudah diperbolehkan membuka counter sendiri,
tanpa
pengawasan mentor, tetapi terkadang Head Teller yang memerhatikan penulis.
Bulan pertama penulis buka counter sendiri penulis
ditempatkan di counter cepat khusus melayani transaksi setoran dibawah 20 juta
rupiah. Dengan limit teller pertama yang di dapat yaitu 20 juta rupiah apabila
transaksi diatas dua juta sistem ibs akan meminta override supervisor.
Pengalaman di counter cepat ini yang penulis rasakan nasabah yang setor disini
kebanyakan adalah walk in customer yang kebetulan beberapa diantaranya belum
memahami secara betul untuk pengisian slip tak jarang penulispun memberikan edukasi
baik untuk cara pengisian slip maupun cara merapikan uang agar lebih rapi dan
mempercepat waktu layanan.
Tantangan di
counter cepat ini antara lain di samping jumlah nasabahnya yang
memang banyak, di sini dituntut pula untuk bekerja efektif sekaligus menerapkan
SMART secara konsisten. Para
senior-senior memberikan wejangan-wejangan yang kurang lebih pada intinya sama,
yaitu “pada waktunya nanti, kamu akan menemukan sendiri ‘titik nyaman‘ dalam
melayani nasabah di setoran cepat“. Ternyata benar! Bisa itu Karena Biasa.
kurang dari 2 bulan Penulisan akhirnya menemukan ‘titik‘ tersebut.
Dari hasil
pengamatan terhadap pola kerja para senior saya, seperti Bpk. Geraldi,Ibu Ella, Sdr Putri ,Sdri Rini ,Sdri
Nizie, Sdri Marina, Sdri Ratih, Sdri
Dessy, Sdri Frida, saya menemui
beberapa standar teknis yang cukup nyaman dalam melayani nasabah di setoran
cepat. Seperti urutan prioritas dalam merapikan uang serta menghitungnya dengan
tepat, cara membundel uang tiap 100 lembarnya atau membundel uang menjadi 1 Brood dengan
efektif. Di sini saya juga menerapkan metode balancing tengah hari sebelum
istirahat guna meminimalisir resiko selisih. Sungguh
pengalaman yang sangat berharga sehingga saya tak perlu tergagap-gagap
menghadapi sekian banyaknya nasabah di antrian saya ( setoran cepat ).
Tantangan
berikutnya adalah Counter Multi Transaksi atau Reguler, Beragamnya
jenis transaksi yang diterima dari nasabah kita dituntut untuk fokus serta
konsetrasi yang tinggi. Lengah sedikit saja, kesalahan bisa saja terjadi atau
minimal ada saja prosedur yang tidak kita jalankan. Hal ini pernah beberapa
kali penulis alami seperti lupa memberikan uang kembalian kepada Nasabah,
Ketidak lengkapan Penulisan pada Slip PPU/OR, biaya Luar Kota yang belum
tertagih, atau bahkan kurang tanda Stempel Perusahaan ketika Lembar Giro/Cek
terdapat koreksi meski sudah di tandatangani oleh pemilik Giro/Cek tersebut.
Penulis juga
pernah mengalami kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan seperti selisih lebih
kas, selisih kurang kas, reversal, CTO, dan membuat berita acara. Salah
satu kejadian yang membuat enulis agak khawatirkan ada masalah selisih baik itu
kurang ataupun lebih. Kedua nya sungguh tidak mengenakan. Jangan di kira selisih lebih kas itu ‘lebih baik’ dari
pada selisih kurang kas. Kedua nya
sama-sama merepotkan. Bila selisih kurang penulis harus mengganti, selisih
lebih pun penulis harus membuat Berita Acara yang prosesnya sungguh merepotkan.
Semua harus melalui Prosedur dan melengkapinya dengan dokumen-dokumen yang sudah ditetapkan. Dan
satu lagi, semua dokumen itu harus di ketahui dan ditanda tangani oleh B.O
(Jurnal), Kas ( TDP ), Head Teller (Berita Acara) dan Pimpinan Cabang.
Ini menjadi pembelajaran
berharga untuk penulis agar lebih berhati-hati dan teliti. Walaupun terkadang penulis
menyadari, rasa fokus, teliti, dan hati-hati sudah dilaksanakan, tetapi
kejadiannya bisa diluar dugaan. Kita hanya bisa memohon kepada Allah SWT semoga
agar selalu di lindungi dan jauhkan dari ke Khilafan atau kelalaian.
KCU sangat besar sehinnga semua transaksi harus bisa
dikerjakan, banyak hal positif yang penulis rasakan yaitu penulis lebih teliti
dalam kehidupan sehari – hari lebih disiplin dan penulis rasa itu semua berkat
penulis berada di lingkungan BCA dan budaya BCA yang memang sudah terkenal
ramah dan sigap pun mulai tertular pada penulis dalam penerapan kehidupan
sehari-hari, besar harapan penulis agar dapat bekarir dengan waktu yang panjang
di PT. Bank Central Asia, Tbk.
Berkat
penulis bergabung dengan PT. Bank Central Asia, Tbk , penulis pun dapat
melanjutkan kuliah penulis dengan membiayai kuliah sendiri dan sebagai anak
pertama penulis juga dapat membantu perekonomian keluarga
Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua semua pihak untuk segala ilmu, arahan, masukannya
sehingga segala pengalaman dan cerita dapat penulis sampaikan dalam karya tulis
ini. Terutama bimbingan
dari Ibu Eni yang
selalu mengingatkan, Ibu Ari dan Bapak Subur yang selalu memberikan support, juga senantiasa sabar dan
memberikan Perhatiannya
yang selalu memperingatkan agar saya harus
selalu teliti, dan banyak sekali hal-hal yang belum saya
ketahui, saya ketahui di sini. Ini semua berkat arahan dan bantuan dari rekan-rekan.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih untuk segala kebaikannya.
Semoga karya tulis yang penulis
buat dapat bermanfaat ke depannya. Selain itu semoga penulis
bisa mempelajari hal-hal yang belum diketahui dan juga memberi kontribusi yang positif
untuk KCU SUBANG dan bisa
bekerja sama dalam satu tim yang solid dan selalu berusaha menjadi
lebih baik dari sebelumnya. BCA SUBANG
JUARA.....!!!
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan melihat kepedulian PT Bank
Central Asia, Tbk terhadap lapangan kerja yang kian kompetitif terutama
dibidang SDM (Sumber Daya Manusia) maka penulis sangat berterima kasih kepada
PT Bank Centrak Asia Tbk yang berupaya keras untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
Karena program permagangan ini dapat mendidik para peserta program permagangan
untuk terampil sebagai seorang frontliner yang mampu bekerja secara
profesional.
Dalam upaya
pembelajarannya PT Bank Central Asia, Tbk mempunyai standar
layanan yang konsisten dengan cara membakukan pedoman sikap dan perilaku
frontliner dalam “Standar Layanan BCA”. Visi service BCA adalah bank pilihan
utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian
Indonesia. Misi service BCA adalah membangun institusi yang unggul dibidang
penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perorangan,
memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan financial yang tepat
demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah, dan meningkatkan nilai
franchise dan nilai stakeholders.
Penulis
sangat berterimakasih atas kesempatan yang rela diberikan PT Bank Central Asia,
Tbk. Terutama pembelajaran tentang motto “SMART” yang dijadikan pedoman dalam
memberikan standar service dan penulis sangat merasakan bahwa
penerapan SMART bukan hanya dalam lingkungan pekerjaan tetapi penulis rasakan
bahwa hal tersebut dapat dijadikan lifestyle (gaya hidup) agar
kita dapat diterima disemua lingkungan. Oleh karena itu kita dapat lebih biasa
menghargai dan dihargai dalam lingkungan sekitar kita
4 .2 SARAN
Beberapa saran untuk meningkatkan pelayanan, antara
lain:
a)
Dengan terbukanya PT Bank Central Asia, Tbk,
atas saran-saran yang masuk kami teller bakti mengharapkan agar status teller
bakti dapat dipertimbangkan menjadi karyawan tetap berdasarkan pengalaman dan
referensi dari pemimpin atas kinerja serta loyalitas kepada BCA.
b)
Diharapkan program permagangan bakti BCA dapat terus
berlangsung guna membantu pemerintah dalam rangka menekan angka pengangguran
yang terjadi di Indonesia juga membantu para lulusan SMA, D3, dan S1 yang baru
menyelesaikan studinya. Sehingga memiliki bekal pengalaman dan juga
keterampilan kerja.
Komentar
Posting Komentar